Menu

Mode Gelap

Rasa

LDKS 2025 MA dan MTs Al Qodir: Membentuk Karakter Disiplin dan Jiwa Kepemimpinan Santri

badge-check


					LDKS 2025 MA dan MTs Al Qodir: Membentuk Karakter Disiplin dan Jiwa Kepemimpinan Santri Perbesar

Sleman, 18 Juli 2025 — Di bawah langit yang cerah namun panas menyengat, sebanyak 55 santri lama dari MTs dan MA Al Qodir menjalani pengalaman berharga melalui kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Santri (LDKS) selama dua hari, yakni 16–17 Juli 2025. Bertempat di Lapangan Jabalkat, seluruh rangkaian kegiatan berlangsung penuh dari pagi hingga menjelang waktu Dhuhur, tanpa ruang aula, tanpa penutupan resmi — hanya suasana lapangan terbuka dan tekad para santri yang membara.

Para peserta berasal dari kelas 8 dan 9 MTs, serta kelas 11 dan 12 MA, yang dipilih berdasarkan keterlibatan mereka dalam organisasi santri dan potensi kepemimpinan di lingkungan madrasah. Kegiatan ini menjadi bagian penting dari upaya madrasah untuk menanamkan karakter tangguh, disiplin, kolaboratif, dan bertanggung jawab kepada santri.

Pendampingan oleh Instruktur dari UII dan UIN

LDKS tahun ini menghadirkan tiga instruktur tamu dari Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka). Kehadiran mereka memperkuat kualitas materi dengan pendekatan akademik, reflektif, serta pengalaman praktis dari dunia kampus dan gerakan kepemudaan.

Para instruktur tidak hanya memberikan teori, tetapi membangun suasana pembelajaran yang dialogis dan partisipatif, mendorong para santri untuk berpikir kritis, mengenal potensi diri, dan memahami hakikat kepemimpinan dalam kehidupan sehari-hari.

Hari Pertama: Disiplin sebagai Nafas Seorang Pemimpin

Pukul 07.15 WIB, barisan peserta sudah terbentuk rapi di tengah Lapangan Jabalkat. Kegiatan dimulai dengan apel dan pengarahan panitia. Setelah itu, peserta langsung menerima materi pertama:

“Menjadi Pribadi yang Disiplin dan Bertanggung Jawab”

Dalam sesi ini, peserta diajak menyadari bahwa disiplin tidak terbatas pada keteraturan, tapi juga kemampuan mengendalikan diri, konsisten dalam kebaikan, dan setia pada nilai. Materi diberikan dalam bentuk ceramah interaktif, diskusi kelompok, dan refleksi pribadi.

Setelah materi, peserta menjalani Latihan Baris-Berbaris (LBB) di bawah bimbingan panitia. Meski tampak sederhana, kegiatan ini melatih kerja sama, kekompakan, fokus, serta keteguhan mental. Banyak peserta harus menahan lelah, panas, dan haus — namun semua dijalani dengan semangat.

“Meskipun panas, menegangkan, tapi membahagiakan. Bahkan saya sempat pingsan hari pertama. Tapi saya belajar bahwa makan harus habis, karena setiap butir nasi berasal dari keringat banyak orang,” ujar Naysa, santri MTs yang mengikuti kegiatan.

Sesi hari pertama ditutup sebelum Dhuhur, setelah peserta menyusun agenda hari kedua bersama panitia, menyiapkan perlengkapan pribadi, serta menjalani evaluasi kelompok kecil.

Hari Kedua: Belajar Memimpin dalam Kolaborasi dan Situasi Nyata

Hari kedua dimulai dengan pengumpulan dan penugasan kelompok. selanjutnya peserta kembali menerima materi inti dari para instruktur:

“Kepemimpinan yang Kolaboratif”

Materi ini memperkenalkan prinsip bahwa seorang pemimpin sejati bukan yang paling keras, tetapi yang mampu mendengar, mengajak, menyatukan, dan bertanggung jawab terhadap keputusan bersama. Peserta dibagi dalam kelompok kecil dan diberi tantangan untuk menyelesaikan tugas dalam waktu terbatas, dengan syarat semua keputusan harus diambil melalui musyawarah.

Salah satu pengalaman menarik muncul ketika ada peserta yang lupa membawa bekal makan siang. Tanpa disuruh, teman-teman lain langsung berbagi makanan.

“Saya belajar untuk berani mengakui kesalahan. Dan ketika teman tidak bawa bekal, kami membagi satu porsi jadi untuk beberapa orang. Ini soal kepedulian dan tanggung jawab sosial,” ujar seorang peserta kelas 9 MTs.

Latihan Baris-Berbaris kembali dilaksanakan sebagai penutup kegiatan pagi. Meski lelah mulai terasa, peserta justru terlihat lebih kompak, lebih cepat merespons aba-aba, dan mulai saling menyemangati satu sama lain. LBB menjadi simbol bagaimana kepemimpinan dibentuk dalam hal-hal kecil yang konsisten.

Tanpa Seremonial, Tapi Penuh Makna

Berbeda dari kegiatan biasanya, LDKS 2025 tidak ditutup dengan seremoni resmi. Semua kegiatan dihentikan tepat menjelang waktu Dhuhur, dengan satu pesan sederhana dari panitia:

“Kepemimpinan tidak diukur dari pidato, tapi dari apa yang kalian lakukan diam-diam, di barisan yang rapi, di nasi yang kalian habiskan, di kesalahan yang kalian akui, dan di air minum yang kalian bagi.”

Tidak ada panggung, tidak ada piagam dibagikan hari itu. Yang ada hanyalah wajah-wajah lelah penuh peluh, namun disertai senyum bangga dari mereka yang tahu — bahwa selama dua hari, mereka telah tumbuh.

LDKS Bukan Sekadar Pelatihan, Tapi Perjalanan Pembentukan Diri

LDKS 2025 di MA dan MTs Al Qodir adalah tentang membentuk santri sebagai manusia utuh — yang kuat secara akhlak, tangguh secara mental, dan bijak dalam berinteraksi sosial. Tanpa tenda mewah, tanpa fasilitas khusus, kegiatan ini justru memberikan ruang otentik bagi para peserta untuk menyelami arti kedisiplinan, kepemimpinan, dan tanggung jawab.

Dari Lapangan Jabalkat, telah lahir cikal bakal pemimpin masa depan. Mereka tidak berpidato panjang. Tapi mereka telah berjalan lurus, menyimak dalam diam, dan berbagi meski hanya punya sedikit.

“Kepemimpinan dimulai dari hal yang paling sunyi — niat yang baik, sikap yang jujur, dan tindakan kecil yang konsisten.”

Dan dari lapangan ini, langkah itu telah dimulai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Ritual Merah Putih: Upacara Bendera sebagai Katalisator Nasionalisme

21 Agustus 2025 - 21:17 WIB

MA Al Qodir Hadiri Acara “Mrantasi: Masyarakat dan Pedagang Tanggap Inflasi” yang Diselenggarakan Bank Indonesia di Hotel Rich Yogyakarta

20 Agustus 2025 - 22:34 WIB

Rapat Kerja Guru MA & MTs Al Qodir; Bahas Evaluasi & Rencana Strategis Tahun Ajaran

27 Juli 2025 - 09:32 WIB

Masa Ta’aruf Santri (MATA SANTRI) MA & MTs Al Qodir Tanjung Wukirsari Sleman Yogyakarta

17 Juli 2025 - 23:39 WIB

Trending di Rasa